Selasa, 13 April 2010

kamu mau DIMADU atau DICERAIKAN..??

Cinta itu butuh kesabaran...

Sampai dimanakah kita harus bersabar menanti cinta kita???



Hari itu.. aku dengannya berkomitmen untuk menjaga cinta kita..

Aku menjadi perempuan yg paling bahagia.....

Pernikahan kami sederhana namun meriah.....

Ia menjadi pria yang sangat romantis pada waktu itu.

Aku bersyukur menikah dengan seorang pria yang shaleh, pintar, tampan & mapan pula.

Ketika kami berpacaran dia sudah sukses dalam karirnya.

Kami akan berbulan madu di tanah suci, itu janjinya ketika kami berpacaran dulu..

Dan setelah menikah, aku mengajaknya untuk umroh ke tanah suci....

Aku sangat bahagia dengannya, dan dianya juga sangat memanjakan aku... sangat terlihat dari rasa cinta dan rasa sayangnya pada ku.

Banyak orang yang bilang kami adalah pasangan yang serasi. Sangat terlihat sekali bagaimana suamiku memanjakanku. Dan aku bahagia menikah dengannya.

***

Lima tahun berlalu sudah kami menjadi suami istri, sangat tak terasa waktu begitu cepat berjalan walaupun kami hanya hidup berdua saja karena sampai saat ini aku belum bisa memberikannya seorang malaikat kecil (bayi) di tengah keharmonisan rumah tangga kami.

Karena dia anak lelaki satu-satunya dalam keluarganya, jadi aku harus berusaha untuk mendapatkan penerus generasi baginya.

Alhamdulillah saat itu suamiku mendukungku...

Ia mengaggap Allah belum mempercayai kami untuk menjaga titipan-NYA.

Tapi keluarganya mulai resah. Dari awal kami menikah, ibu & adiknya tidak menyukaiku. Aku sering mendapat perlakuan yang tidak menyenangkan dari mereka, namun aku selalu berusaha menutupi hal itu dari suamiku...

Didepan suami ku mereka berlaku sangat baik padaku, tapi dibelakang suami ku, aku dihina-hina oleh mereka...

Pernah suatu ketika satu tahun usia pernikahan kami, suamiku mengalami kecelakaan, mobilnya hancur. Alhamdulillah suami ku selamat dari maut yang hampir membuat ku menjadi seorang janda itu.

Ia dirawat dirumah sakit pada saat dia belum sadarkan diri setelah kecelakaan. Aku selalu menemaninya siang & malam sambil kubacakan ayat-ayat suci Al - Qur'an. Aku sibuk bolak-balik dari rumah sakit dan dari tempat aku melakukan aktivitas sosial ku, aku sibuk mengurus suamiku yang sakit karena kecelakaan.

Namun saat ketika aku kembali ke rumah sakit setelah dari rumah kami, aku melihat di dalam kamarnya ada ibu, adik-adiknya dan teman-teman suamiku, dan disaat itu juga.. aku melihat ada seorang wanita yang sangat akrab mengobrol dengan ibu mertuaku. Mereka tertawa menghibur suamiku.

Alhamdulillah suamiku ternyata sudah sadar, aku menangis ketika melihat suami ku sudah sadar, tapi aku tak boleh sedih di hadapannya.

Kubuka pintu yang tertutup rapat itu sambil mengatakan, "Assalammu'alaikum" dan mereka menjawab salam ku. Aku berdiam sejenak di depan pintu dan mereka semua melihatku. Suamiku menatapku penuh manja, mungkin ia kangen padaku karena sudah 5 hari mata nya selalu tertutup.

Tangannya melambai, mengisyaratkan aku untuk memegang tangannya erat. Setelah aku menghampirinya, kucium tangannya sambil berkata "Assalammu'alaikum", ia pun menjawab salam ku dengan suaranya yg lirih namun penuh dengan cinta. Aku pun senyum melihat wajahnya.

Lalu.. Ibu nya berbicara denganku ...

"Fis, kenalkan ini Desi teman Fikri".

Aku teringat cerita dari suamiku bahwa teman baiknya pernah mencintainya, perempuan itu bernama Desi dan dia sangat akrab dengan keluarga suamiku. Hingga akhirnya aku bertemu dengan orangnya juga. Aku pun langsung berjabat tangan dengannya, tak banyak aku bicara di dalam ruangan tersebut,aku tak mengerti apa yg mereka bicarakan.

Aku sibuk membersihkan & mengobati luka-luka di kepala suamiku, baru sebentar aku membersihkan mukanya, tiba-tiba adik ipar ku yang bernama Dian mengajakku keluar, ia minta ditemani ke kantin. Dan suamiku pun mengijinkannya. Kemudian aku pun menemaninya.

Tapi ketika di luar adik ipar ku berkata, "lebih baik kau pulang saja, ada kami yg menjaga abang disini. Kau istirahat saja. "

Anehnya, aku tak diperbolehkan berpamitan dengan suamiku dengan alasan abang harus banyak beristirahat dan karena psikologisnya masih labil. Aku berdebat dengannya mempertanyakan mengapa aku tidak diizinkan berpamitan dengan suamiku. Tapi tiba-tiba ibu mertuaku datang menghampiriku dan ia juga mengatakan hal yang sama. Nantinya dia akan memberi alasan pada suamiku mengapa aku pulang tak berpamitan padanya, toh suamiku selalu menurut apa kata ibunya, baik ibunya salah ataupun tidak, suamiku tetap saja membenarkannya. Akhirnya aku pun pergi meninggalkan rumah sakit itu dengan linangan air mata.

Sejak saat itu aku tidak pernah diijinkan menjenguk suamiku sampai ia kembali dari rumah sakit. Dan aku hanya bisa menangis dalam kesendirianku. Menangis mengapa mereka sangat membenciku.

***

Hari itu.. aku menangis tanpa sebab, yang ada di benakku aku takut kehilangannya, aku takut cintanya dibagi dengan yang lain.

Pagi itu, pada saat aku membersihkan pekarangan rumah kami, suamiku memanggil ku ke taman belakang, ia baru aja selesai sarapan, ia mengajakku duduk di ayunan favorit kami sambil melihat ikan-ikan yang bertaburan di kolam air mancur itu.

Aku bertanya, "Ada apa kamu memanggilku?"

Ia berkata, "Besok aku akan menjenguk keluargaku di Sabang"

Aku menjawab, "Ia sayang.. aku tahu, aku sudah mengemasi barang-barang kamu di travel bag dan kamu sudah memeegang tiket bukan?"

"Ya tapi aku tak akan lama disana, cuma 3 minggu aku disana, aku juga sudah lama tidak bertemu dengan keluarga besarku sejak kita menikah dan aku akan pulang dengan mama ku", jawabnya tegas.

"Mengapa baru sekarang bicara, aku pikir hanya seminggu saja kamu disana?", tanya ku balik kepadanya penuh dengan rasa penasaran dan sedikit rasa kecewa karena ia baru memberitahukan rencana kepulanggannya itu, padahal aku telah bersusah payah mencarikan tiket pesawat untuknya.

"Mama minta aku yang menemaninya saat pulang nanti", jawabnya tegas.

"Sekarang aku ingin seharian dengan kamu karena nanti kita 3 minggu tidak bertemu, ya kan?", lanjut nya lagi sambil memelukku dan mencium keningku. Hatiku sedih dengan keputusannya, tapi tak boleh aku tunjukkan pada nya.

Bahagianya aku dimanja dengan suami yang penuh dengan rasa sayang & cintanya walau terkadang ia bersikap kurang adil terhadapku.

Aku hanya bisa tersenyum saja, padahal aku ingin bersama suamiku, tapi karena keluarganya tidak menyukaiku hanya karena mereka cemburu padaku karena suamiku sangat sayang padaku.

Kemudian aku memutuskan agar ia saja yg pergi dan kami juga harus berhemat dalam pengeluaran anggaran rumah tangga kami.

Karena ini acara sakral bagi keluarganya, jadi seluruh keluarganya harus komplit. Walaupun begitu, aku pun tetap tak akan diperdulikan oleh keluarganya harus datang ataupun tidak. Tidak hadir justru membuat mereka sangat senang dan aku pun tak mau membuat riuh keluarga ini.

Malam sebelum kepergiannya, aku menangis sambil membereskan keperluan yang akan dibawanya ke Sabang, ia menatapku dan menghapus airmata yang jatuh dipipiku, lalu aku peluk erat dirinya. Hati ini bergumam tak merelakan dia pergi seakan terjadi sesuatu, tapi aku tidak tahu apa yang akan terjadi. Aku hanya bisa menangis karena akan ditinggal pergi olehnya.

Aku tidak pernah ditinggal pergi selama ini, karena kami selalu bersama-sama kemana pun ia pergi.

Apa mungkin aku sedih karena aku sendirian dan tidak memiliki teman, karena biasanya hanya pembantu sajalah teman mengobrolku.

Hati ini sedih akan di tinggal pergi olehnya.

Sampai keesokan harinya, aku terus menangis.. menangisi kepergiannya. Aku tak tahu mengapa sesedih ini, perasaanku tak enak, tapi aku tak boleh berburuk sangka. Aku harus percaya apada suamiku. Dia pasti akan selalu menelponku.

***

Berjauhan dengan suamiku, aku merasa sangat tidak nyaman, aku merasa sendiri. Untunglah aku mempunyai kesibukan sebagai seorang aktivis, jadinya aku tak terlalu kesepian ditinggal pergi ke Sabang.

Saat kami berhubungan jarak jauh, komunikasi kami memburuk dan aku pun jatuh sakit. Rahimku terasa sakit sekali seperti di lilit oleh tali. Tak tahan aku menahan rasa sakit dirahimku ini, sampai-sampai aku mengalami pendarahan. Aku dilarikan ke rumah sakit oleh adik laki-lakiku yang kebetulan menemaniku disana. Dokter memvonis aku terkena kanker mulut rahim stadium 3.

Aku menangis.. apa yang bisa aku banggakan lagi..

Mertuaku akan semakin menghinaku, suamiku yang malang yang selalu berharap akan punya keturunan dari rahimku.. namun aku tak bisa memberikannya keturunan. Dan kemudian aku hanya bisa memeluk adikku.

Aku kangen pada suamiku, aku selalu menunggu ia pulang dan bertanya-tanya, "kapankah ia segera pulang?" aku tak tahu..

Sementara suamiku disana, aku tidak tahu mengapa ia selalu marah-marah jika menelponku. Bagaimana aku akan menceritakan kondisiku jika ia selalu marah-marah terhadapku..

Lebih baik aku tutupi dulu tetang hal ini dan aku juga tak mau membuatnya khawatir selama ia berada di Sabang.

Lebih baik nanti saja ketika ia sudah pulang dari Sabang, aku akan cerita padanya. Setiap hari aku menanti suamiku pulang, hari demi hari aku hitung...

Sudah 3 minggu suamiku di Sabang, malam itu ketika aku sedang melihat foto-foto kami, ponselku berbunyi menandakan ada sms yang masuk.

Kubuka di inbox ponselku, ternyata dari suamiku yang sms.

Ia menulis, "aku sudah beli tiket untuk pulang, aku pulangnya satu hari lagi, aku akan kabarin lagi".

Hanya itu saja yang diinfokannya. Aku ingin marah, tapi aku pendam saja ego yang tidak baik ini. Hari yg aku tunggu pun tiba, aku menantinya di rumah.

Sebagai seorang istri, aku pun berdandan yang cantik dan memakai parfum kesukaannya untuk menyambut suamiku pulang, dan nantinya aku juga akan menyelesaikan masalah komunikasi kami yg buruk akhir-akhir ini.

Bel pun berbunyi, kubukakan pintu untuknya dan ia pun mengucap salam. Sebelum masuk, aku pegang tangannya kedepan teras namun ia tetap berdiri, aku membungkuk untuk melepaskan sepatu, kaos kaki dan kucuci kedua kakinya, aku tak mau ada syaithan yang masuk ke dalam rumah kami.

Setelah itu akupun berdiri langsung mencium tangannya tapi apa reaksinya..

Masya Allah.. ia tidak mencium keningku, ia hanya diam dan langsung naik keruangan atas, kemudian mandi dan tidur tanpa bertanya kabarku..

Aku hanya berpikir, mungkin dia capek. Aku pun segera merapikan bawaan nya sampai aku pun tertidur. Malam menunjukkan 1/3 malam, mengingatkan aku pada tempat mengadu yaitu Allah, Sang Maha Pencipta.

Biasa nya kami selalu berjama'ah, tapi karena melihat nya tidur sangat pulas, aku tak tega membangunkannya. Aku hanya mengeelus wajahnya dan aku cium keningnya, lalu aku sholat tahajud 8 rakaat plus witir 3 raka'at.

***

Aku mendengar suara mobilnya, aku terbangun lalu aku melihat dirinya dari balkon kamar kami yang bersiap-siap untuk pergi. Lalu aku memanggilnya tapi ia tak mendengar. Kemudian aku ambil jilbabku dan aku berlari dari atas ke bawah tanpa memperdulikan darah yg bercecer dari rahimku untuk mengejarnya tapi ia begitu cepat pergi.

Aku merasa ada yang aneh dengan suamiku. Ada apa dengan suamiku? Mengapa ia bersikap tidak biasa terhadapku?

Aku tidak bisa diam begitu saja, firasatku mengatakan ada sesuatu. Saat itu juga aku langsung menelpon kerumah mertuakudan kebetulan Dian yang mengangkat telponnya, aku bercerita dan aku bertanya apa yang sedang terjadi dengan suamiku. Dengan enteng ia menjawab, "Loe pikir aja sendiri!!!". Telpon pun langsung terputus.

Ada apa ini? Tanya hatiku penuh dalam kecemasan. Mengapa suamiku berubah setelah ia kembali dari kota kelahirannya. Mengapa ia tak mau berbicara padaku, apalagi memanjakan aku.

Semakin hari ia menjadi orang yang pendiam, seakan ia telah melepas tanggung jawabnya sebagai seorang suami. Kami hanya berbicara seperlunya saja, aku selalu diintrogasinya. Selalu bertanya aku dari mana dan mengapa pulang terlambat dan ia bertanya dengan nada yg keras. Suamiku telah berubah.

Bahkan yang membuat ku kaget, aku pernah dituduhnya berzina dengan mantan pacarku. Ingin rasanya aku menampar suamiku yang telah menuduhku serendah itu, tapi aku selalu ingat.. sebagaimana pun salahnya seorang suami, status suami tetap di atas para istri, itu pedoman yang aku pegang.

Aku hanya berdo'a semoga suamiku sadar akan prilakunya.

***

Dua tahun berlalu, suamiku tak kunjung berubah juga. Aku menangis setiap malam, lelah menanti seperti ini, kami seperti orang asing yang baru saja berkenalan.

Kemesraan yang kami ciptakan dulu telah sirna. Walaupun kondisinya tetap seperti itu, aku tetap merawatnya & menyiakan segala yang ia perlukan. Penyakitkupun masih aku simpan dengan baik dan sekalipun ia tak pernah bertanya perihal obat apa yang aku minum. Kebahagiaan ku telah sirna, harapan menjadi ibu pun telah aku pendam. Aku tak tahu kapan ini semua akan berakhir.

Bersyukurlah.. aku punya penghasilan sendiri dari aktifitasku sebagai seorang guru ngaji, jadi aku tak perlu meminta uang padanya hanya untuk pengobatan kankerku. Aku pun hanya berobat semampuku.

Sungguh.. suami yang dulu aku puja dan aku banggakan, sekarang telah menjadi orang asing bagiku, setiap aku bertanya ia selalu menyuruhku untuk berpikir sendiri. Tiba-tiba saja malam itu setelah makan malam usai, suamiku memanggilku.

"Ya, ada apa Yah!" sahutku dengan memanggil nama kesayangannya "Ayah".

"Lusa kita siap-siap ke Sabang ya." Jawabnya tegas.

"Ada apa? Mengapa?", sahutku penuh dengan keheranan.

Astaghfirullah.. suami ku yang dulu lembut tiba-tiba saja menjadi kasar, dia membentakku. Sehingga tak ada lagi kelanjutan diskusi antara kami.

Dia mengatakan "Kau ikut saja jangan banyak tanya!!"

Lalu aku pun bersegera mengemasi barang-barang yang akan dibawa ke Sabang sambil menangis, sedih karena suamiku kini tak ku kenal lagi.

Dua tahun pacaran, lima tahun kami menikah dan sudah 2 tahun pula ia menjadi orang asing buatku. Ku lihat kamar kami yg dulu hangat penuh cinta yang dihiasi foto pernikahan kami, sekarang menjadi dingin.. sangat dingin dari batu es. Aku menangis dengan kebingungan ini. Ingin rasanya aku berontak berteriak, tapi aku tak bisa.

Suamiku tak suka dengan wanita yang kasar, ngomong dengan nada tinggi, suka membanting barang-barang. Dia bilang perbuatan itu menunjukkan sikap ketidakhormatan kepadanya. Aku hanya bisa bersabar menantinya bicara dan sabar mengobati penyakitku ini, dalam kesendirianku..

***

Kami telah sampai di Sabang, aku masih merasa lelah karena semalaman aku tidak tidur karena terus berpikir. Keluarga besarnya juga telah berkumpul disana, termasuk ibu & adik-adiknya. Aku tidak tahu ada acara apa ini..

Aku dan suamiku pun masuk ke kamar kami. Suamiku tak betah didalam kamar tua itu, ia pun langsung keluar bergabung dengan keluarga besarnya.

Baru saja aku membongkar koper kami dan ingin memasukkannya ke dalam lemari tua yg berada di dekat pintu kamar, lemari tua yang telah ada sebelum suamiku lahir tiba-tiba Tante Lia, tante yang sangat baik padaku memanggil ku untuk bersegera berkumpul diruang tengah, aku pun menuju ke ruang keluarga yang berada ditengah rumah besar itu, yang tampak seperti rumah zaman peninggalan belanda.

Kemudian aku duduk disamping suamiku, dan suamiku menunduk penuh dengan kebisuan, aku tak berani bertanya padanya.

Tiba-tiba saja neneknya, orang yang dianggap paling tua dan paling berhak atas semuanya, membuka pembicaraan.

"Baiklah, karena kalian telah berkumpul, nenek ingin bicara dengan kau Fisha". Neneknya berbicara sangat tegas, dengan sorot mata yang tajam.

"Ada apa ya Nek?" sahutku dengan penuh tanya..

Nenek pun menjawab, "Kau telah bergabung dengan keluarga kami hampir 8 tahun, sampai saat ini kami tak melihat tanda-tanda kehamilan yang sempurna sebab selama ini kau selalu keguguran!!".

Aku menangis.. untuk inikah aku diundang kemari? Untuk dihina ataukah dipisahkan dengan suamiku?

"Sebenarnya kami sudah punya calon untuk Fikri, dari dulu.. sebelum kau menikah dengannya. Tapi Fikri anak yang keras kepala, tak mau di atur,dan akhirnya menikahlah ia dengan kau." Neneknya berbicara sangat lantang, mungkin logat orang Sabang seperti itu semua.

Aku hanya bisa tersenyum dan melihat wajah suamiku yang kosong matanya.

"Dan aku dengar dari ibu mertuamu kau pun sudah berkenalan dengannya", neneknya masih melanjutkan pembicaraan itu.

Sedangkan suamiku hanya terdiam saja, tapi aku lihat air matanya. Ingin aku peluk suamiku agar ia kuat dengan semua ini, tapi aku tak punya keberanian itu.

Neneknya masih saja berbicara panjang lebar dan yang terakhir dari ucapannya dengan mimik wajah yang sangat menantang kemudian berkata, "kau maunya gimana? kau dimadu atau diceraikan?"

MasyaAllah.. kuatkan hati ini.. aku ingin jatuh pingsan. Hati ini seakan remuk mendengarnya, hancur hatiku. Mengapa keluarganya bersikap seperti ini terhadapku..

Aku selalu munutupi masalah ini dari kedua orang tuaku yang tinggal di pulau kayu, mereka mengira aku sangat bahagia 2 tahun belakangan ini.

"Fish, jawab!." Dengan tegas Ibunya langsung memintaku untuk menjawab.

Aku langsung memegang tangan suamiku. Dengan tangan yang dingin dan gemetar aku menjawab dengan tegas.

"Walaupun aku tidak bisa berdiskusi dulu dengan imamku, tapi aku dapat berdiskusi dengannya melalui bathiniah, untuk kebaikan dan masa depan keluarga ini, aku akan menyambut baik seorang wanita baru dirumah kami."

Itu yang aku jawab, dengan kata lain aku rela cintaku dibagi. Dan pada saat itu juga suamiku memandangku dengan tetesan air mata, tapi air mataku tak sedikit pun menetes di hadapan mereka.

Aku lalu bertanya kepada suamiku, "Ayah siapakah yang akan menjadi sahabatku dirumah kita nanti, yah?"

Suamiku menjawab, "Dia Desi!"

Aku pun langsung menarik napas dan langsung berbicara, "Kapan pernikahannya berlangsung? Apa yang harus saya siapkan dalam pernikahan ini Nek?."

Ayah mertuaku menjawab, "Pernikahannya 2 minggu lagi."

"Baiklah kalo begitu saya akan menelpon pembantu di rumah, untuk menyuruhnya mengurus KK kami ke kelurahan besok", setelah berbicara seperti itu aku permisi untuk pamit ke kamar.

Tak tahan lagi.. air mata ini akan turun, aku berjalan sangat cepat, aku buka pintu kamar dan aku langsung duduk di tempat tidur. Ingin berteriak, tapi aku sendiri disini. Tak kuat rasanya menerima hal ini, cintaku telah dibagi. Sakit. Diiringi akutnya penyakitku..

Apakah karena ini suamiku menjadi orang yang asing selama 2 tahun belakangan ini?

Aku berjalan menuju ke meja rias, kubuka jilbabku, aku bercermin sambil bertanya-tanya, "sudah tidak cantikkah aku ini?"

Ku ambil sisirku, aku menyisiri rambutku yang setiap hari rontok. Kulihat wajahku, ternyata aku memang sudah tidak cantik lagi, rambutku sudah hampir habis.. kepalaku sudah botak dibagian tengahnya.

Tiba-tiba pintu kamar ini terbuka, ternyata suamiku yang datang, ia berdiri dibelakangku. Tak kuhapus air mata ini, aku bersegera memandangnya dari cermin meja rias itu.

Kami diam sejenak, lalu aku mulai pembicaraan, "terima kasih ayah, kamu memberi sahabat kepada ku. Jadi aku tak perlu sedih lagi saat ditinggal pergi kamu nanti! Iya kan?."

Suamiku mengangguk sambil melihat kepalaku tapi tak sedikitpun ia tersenyum dan bertanya kenapa rambutku rontok, dia hanya mengatakan jangan salah memakai shampo.

Dalam hatiku bertanya, "mengapa ia sangat cuek?" dan ia sudah tak memanjakanku lagi. Lalu dia berkata, "sudah malam, kita istirahat yuk!"

"Aku sholat isya dulu baru aku tidur", jawabku tenang.

Dalam sholat dan dalam tidur aku menangis. Ku hitung mundur waktu, kapan aku akan berbagi suami dengannya. Aku pun ikut sibuk mengurusi pernikahan suamiku.

Aku tak tahu kalau Desi orang Sabang juga. Sudahlah, ini mungkin takdirku. Aku ingin suamiku kembali seperti dulu, yang sangat memanjakan aku atas rasa sayang dan cintanya itu.

***

Malam sebelum hari pernikahan suamiku, aku menulis curahan hatiku di laptopku.

Di laptop aku menulis saat-saat terakhirku melihat suamiku, aku marah pada suamiku yang telah menelantarkanku. Aku menangis melihat suamiku yang sedang tidur pulas, apa salahku? sampai ia berlaku sekejam itu kepadaku. Aku save di mydocument yang bertitle "Aku Mencintaimu Suamiku."

Hari pernikahan telah tiba, aku telah siap, tapi aku tak sanggup untuk keluar. Aku berdiri didekat jendela, aku melihat matahari, karena mungkin saja aku takkan bisa melihat sinarnya lagi. Aku berdiri sangat lama.. lalu suamiku yang telah siap dengan pakaian pengantinnya masuk dan berbicara padaku.

"Apakah kamu sudah siap?"

Kuhapus airmata yang menetes diwajahku sambil berkata :

"Nanti jika ia telah sah jadi istrimu, ketika kamu membawa ia masuk kedalam rumah ini, cucilah kakinya sebagaimana kamu mencuci kakiku dulu, lalu ketika kalian masuk ke dalam kamar pengantin bacakan do'a di ubun-ubunnya sebagaimana yang kamu lakukan padaku dulu. Lalu setelah itu..", perkataanku terhenti karena tak sanggup aku meneruskan pembicaraan itu, aku ingin menagis meledak.

Tiba-tiba suamiku menjawab "Lalu apa Bunda?"

Aku kaget mendengar kata itu, yang tadinya aku menunduk seketika aku langsung menatapnya dengan mata yang berbinar-binar...

"Bisa kamu ulangi apa yang kamu ucapkan barusan?", pintaku tuk menyakini bahwa kuping ini tidak salah mendengar.

Dia mengangguk dan berkata, "Baik bunda akan ayah ulangi, lalu apa bunda?", sambil ia mengelus wajah dan menghapus airmataku, dia agak sedikit membungkuk karena dia sangat tinggi, aku hanya sedadanya saja.

Dia tersenyum sambil berkata, "Kita liat saja nanti ya!". Dia memelukku dan berkata, "bunda adalah wanita yang paling kuat yang ayah temui selain mama".

Kemudian ia mencium keningku, aku langsung memeluknya erat dan berkata, "Ayah, apakah ini akan segera berakhir? Ayah kemana saja? Mengapa Ayah berubah? Aku kangen sama Ayah? Aku kangen belaian kasih sayang Ayah? Aku kangen dengan manjanya Ayah? Aku kesepian Ayah? Dan satu hal lagi yang harus Ayah tau, bahwa aku tidak pernah berzinah! Dulu.. waktu awal kita pacaran, aku memang belum bisa melupakannya, setelah 4 bulan bersama Ayah baru bisa aku terima, jika yang dihadapanku itu adalah lelaki yang aku cari. Bukan berarti aku pernah berzina Ayah." Aku langsung bersujud di kakinya dan muncium kaki imamku sambil berkata, "Aku minta maaf Ayah, telah membuatmu susah".

Saat itu juga, diangkatnya badanku.. ia hanya menangis.

Ia memelukku sangat lama, 2 tahun aku menanti dirinya kembali. Tiba-tiba perutku sakit, ia menyadari bahwa ada yang tidak beres denganku dan ia bertanya, "bunda baik-baik saja kan?" tanyanya dengan penuh khawatir.

Aku pun menjawab, "bisa memeluk dan melihat kamu kembali seperti dulu itu sudah mebuatku baik, Yah. Aku hanya tak bisa bicara sekarang". Karena dia akan menikah. Aku tak mau membuat dia khawatir. Dia harus khusyu menjalani acara prosesi akad nikah tersebut.

***

Setelah tiba dimasjid, ijab-qabul pun dimulai. Aku duduk diseberang suamiku.

Aku melihat suamiku duduk berdampingan dengan perempuan itu, membuat hati ini cemburu, ingin berteriak mengatakan, "Ayah jangan!!", tapi aku ingat akan kondisiku.

Jantung ini berdebar kencang saat mendengar ijab-qabul tersebut. Begitu ijab-qabul selesai, aku menarik napas panjang. Tante Lia, tante yang baik itu, memelukku. Dalam hati aku berusaha untuk menguatkan hati ini. Ya... aku kuat.

Tak sanggup aku melihat mereka duduk bersanding dipelaminan. Orang-orang yang hadir di acara resepsi itu iba melihatku, mereka melihatku dengan tatapan sangat aneh, mungkin melihat wajahku yang selalu tersenyum, tapi dibalik itu.. hatiku menangis.

Sampai dirumah, suamiku langsung masuk ke dalam rumah begitu saja. Tak mencuci kakinya. Aku sangat heran dengan perilakunya. Apa iya, dia tidak suka dengan pernikahan ini?

Sementara itu Desi disambut hangat di dalam keluarga suamiku, tak seperti aku dahulu, yang di musuhi.

Malam ini aku tak bisa tidur, bagaimana bisa? Suamiku akan tidur dengan perempuan yang sangat aku cemburui. Aku tak tahu apa yang sedang mereka lakukan didalam sana.

Sepertiga malam pada saat aku ingin sholat lail aku keluar untuk berwudhu, lalu aku melihat ada lelaki yang mirip suamiku tidur disofa ruang tengah. Kudekati lalu kulihat. Masya Allah.. suamiku tak tidur dengan wanita itu, ia ternyata tidur disofa, aku duduk disofa itu sambil menghelus wajahnya yang lelah, tiba-tiba ia memegang tangan kiriku, tentu saja aku kaget.

"Kamu datang ke sini, aku pun tahu", ia berkata seperti itu. Aku tersenyum dan megajaknya sholat lail. Setelah sholat lail ia berkata, "maafkan aku, aku tak boleh menyakitimu, kamu menderita karena ego nya aku. Besok kita pulang ke Jakarta, biar Desi pulang dengan mama, papa dan juga adik-adikku"

Aku menatapnya dengan penuh keheranan. Tapi ia langsung mengajakku untuk istirahat. Saat tidur ia memelukku sangat erat. Aku tersenyum saja, sudah lama ini tidak terjadi. Ya Allah.. apakah Engkau akan menyuruh malaikat maut untuk mengambil nyawaku sekarang ini, karena aku telah merasakan kehadirannya saat ini. Tapi.. masih bisakah engkau ijinkan aku untuk merasakan kehangatan dari suamiku yang telah hilang selama 2 tahun ini..

Suamiku berbisik, "Bunda kok kurus?"

Aku menangis dalam kebisuan. Pelukannya masih bisa aku rasakan.

Aku pun berkata, "Ayah kenapa tidak tidur dengan Desi?"

"Aku kangen sama kamu Bunda, aku tak mau menyakitimu lagi. Kamu sudah sering terluka oleh sikapku yang egois." Dengan lembut suamiku menjawab seperti itu.

Lalu suamiku berkata, "Bun, ayah minta maaf telah menelantarkan bunda.. Selama ayah di Sabang, ayah dengar kalau bunda tidak tulus mencintai ayah, bunda seperti mengejar sesuatu, seperti mengejar harta ayah dan satu lagi.. ayah pernah melihat sms bunda dengan mantan pacar bunda dimana isinya kalau bunda gak mau berbuat "seperti itu" dan tulisan seperti itu diberi tanda kutip ("seperti itu"). Ayah ingin ngomong tapi takut bunda tersinggung dan ayah berpikir kalau bunda pernah tidur dengannya sebelum bunda bertemu ayah, terus ayah dimarahi oleh keluarga ayah karena ayah terlalu memanjakan bunda"

Hati ini sakit ketika difitnah oleh suamiku, ketika tidak ada kepercayaan di dirinya, hanya karena omongan keluarganya yang tidak pernah melihat betapa tulusnya aku mencintai pasangan seumur hidupku ini.

Aku hanya menjawab, "Aku sudah ceritakan itu kan Yah. Aku tidak pernah berzinah dan aku mencintaimu setulus hatiku, jika aku hanya mengejar hartamu, mengapa aku memilih kamu? Padahal banyak lelaki yang lebih mapan darimu waktu itu Yah. Jika aku hanya mengejar hartamu, aku tak mungkin setiap hari menangis karena menderita mencintaimu."

Entah aku harus bahagia atau aku harus sedih karena sahabatku sendirian dikamar pengantin itu. Malam itu, aku menyelesaikan masalahku dengan suamiku dan berusaha memaafkannya beserta sikap keluarganya juga.

Karena aku tak mau mati dalam hati yang penuh dengan rasa benci.

***

Keesokan harinya...

Ketika aku ingin terbangun untuk mengambil wudhu, kepalaku pusing, rahimku sakit sekali.. aku mengalami pendarahan dan suamiku kaget bukan main, ia langsung menggendongku.

Aku pun dilarikan ke rumah sakit..

Dari kejauhan aku mendengar suara zikir suamiku..

Aku merasakan tanganku basah..

Ketika kubuka mata ini, kulihat wajah suamiku penuh dengan rasa kekhawatiran.

Ia menggenggam tanganku dengan erat.. Dan mengatakan, "Bunda, Ayah minta maaf..."

Berkali-kali ia mengucapkan hal itu. Dalam hatiku, apa ia tahu apa yang terjadi padaku?

Aku berkata dengan suara yang lirih, "Yah, bunda ingin pulang.. bunda ingin bertemu kedua orang tua bunda, anterin bunda kesana ya, Yah.."

"Ayah jangan berubah lagi ya! Janji ya, Yah... !!! Bunda sayang banget sama Ayah."

Tiba-tiba saja kakiku sakit sangat sakit, sakitnya semakin keatas, kakiku sudah tak bisa bergerak lagi.. aku tak kuat lagi memegang tangan suamiku. Kulihat wajahnya yang tampan, berlinang air mata.

Sebelum mata ini tertutup, kulafazkan kalimat syahadat dan ditutup dengan kalimat tahlil.

Aku bahagia melihat suamiku punya pengganti diriku..

Aku bahagia selalu melayaninya dalam suka dan duka..

Menemaninya dalam ketika ia mengalami kesulitan dari kami pacaran sampai kami menikah.

Aku bahagia bersuamikan dia. Dia adalah nafasku.

Untuk Ibu mertuaku : "Maafkan aku telah hadir didalam kehidupan anakmu sampai aku hidup didalam hati anakmu, ketahuilah Ma.. dari dulu aku selalu berdo'a agar Mama merestui hubungan kami. Mengapa engkau fitnah diriku didepan suamiku, apa engkau punya buktinya Ma? Mengapa engkau sangat cemburu padaku Ma? Fikri tetap milikmu Ma, aku tak pernah menyuruhnya untuk durhaka kepadamu, dari dulu aku selalu mengerti apa yang kamu inginkan dari anakmu, tapi mengapa kau benci diriku. Dengan Desi kau sangat baik tetapi denganku menantumu kau bersikap sebaliknya."



***







Setelah ku buka laptop, kubaca curhatan istriku.

================================================== === Ayah, mengapa keluargamu sangat membenciku?

Aku dihina oleh mereka ayah.

Mengapa mereka bisa baik terhadapku pada saat ada dirimu?

Pernah suatu ketika aku bertemu Dian di jalan, aku menegurnya karena dia adik iparku tapi aku disambut dengan wajah ketidaksukaannya. Sangat terlihat Ayah..

Tapi ketika engkau bersamaku, Dian sangat baik, sangat manis dan ia memanggilku dengan panggilan yang sangat menghormatiku. Mengapa seperti itu ayah?

Aku tak bisa berbicara tentang ini padamu, karena aku tahu kamu pasti membela adikmu, tak ada gunanya Yah..

Aku diusir dari rumah sakit.

Aku tak boleh merawat suamiku.

Aku cemburu pada Desi yang sangat akrab dengan mertuaku.

Tiap hari ia datang ke rumah sakit bersama mertuaku.

Aku sangat marah..

Jika aku membicarakan hal ini pada suamiku, ia akan pasti membela Desi dan ibunya..

Aku tak mau sakit hati lagi.

Ya Allah kuatkan aku, maafkan aku..

Engkau Maha Adil..

Berilah keadilan ini padaku, Ya Allah..

Ayah sudah berubah, ayah sudah tak sayang lagi pada ku..

Aku berusaha untuk mandiri ayah, aku tak akan bermanja-manja lagi padamu..

Aku kuat ayah dalam kesakitan ini..

Lihatlah ayah, aku kuat walaupun penyakit kanker ini terus menyerangku..

Aku bisa melakukan ini semua sendiri ayah..

Besok suamiku akan menikah dengan perempuan itu.

Perempuan yang aku benci, yang aku cemburui.

Tapi aku tak boleh egois, ini untuk kebahagian keluarga suamiku.

Aku harus sadar diri.

Ayah, sebenarnya aku tak mau diduakan olehmu.

Mengapa harus Desi yang menjadi sahabatku?

Ayah.. aku masih tak rela.

Tapi aku harus ikhlas menerimanya.

Pagi nanti suamiku melangsungkan pernikahan keduanya.

Semoga saja aku masih punya waktu untuk melihatnya tersenyum untukku.

Aku ingin sekali merasakan kasih sayangnya yang terakhir.

Sebelum ajal ini menjemputku.

Ayah.. aku kangen ayah..

================================================== === Dan kini aku telah membawamu ke orang tuamu, Bunda..

Aku akan mengunjungimu sebulan sekali bersama Desi di Pulau Kayu ini.

Aku akan selalu membawakanmu bunga mawar yang berwana pink yang mencerminkan keceriaan hatimu yang sakit tertusuk duri.

Bunda tetap cantik, selalu tersenyum disaat tidur.

Bunda akan selalu hidup dihati ayah.

Bunda.. Desi tak sepertimu, yang tidak pernah marah..

Desi sangat berbeda denganmu, ia tak pernah membersihkan telingaku, rambutku tak pernah di creambathnya, kakiku pun tak pernah dicucinya.

Ayah menyesal telah menelantarkanmu selama 2 tahun, kamu sakit pun aku tak perduli, hidup dalam kesendirianmu..

Seandainya Ayah tak menelantarkan Bunda, mungkin ayah masih bisa tidur dengan belaian tangan Bunda yang halus.

Sekarang Ayah sadar, bahwa ayah sangat membutuhkan bunda..

Bunda, kamu wanita yang paling tegar yang pernah kutemui.

Aku menyesal telah asik dalam ke-egoanku..

Bunda.. maafkan aku.. Bunda tidur tetap manis. Senyum manjamu terlihat di tidurmu yang panjang.

Maafkan aku, tak bisa bersikap adil dan membahagiakanmu, aku selalu meng-iyakan apa kata ibuku, karena aku takut menjadi anak durhaka. Maafkan aku ketika kau di fitnah oleh keluargaku, aku percaya begitu saja.

Apakah Bunda akan mendapat pengganti ayah di surga sana?

Apakah Bunda tetap menanti ayah disana? Tetap setia dialam sana?

Tunggulah Ayah disana Bunda..

Bisakan? Seperti Bunda menunggu ayah di sini.. Aku mohon..

Ayah Sayang Bunda..

The Boy & The Apple Tree !!! Must Read !!!!

Platong Night - photo

Kutitip surat ini untukmu

Judul Ebook

KUTITIP SURAT INI UNTUKMU

Penulis

Al-Ustadz ARMEN Halim Naro, Lc.

Rahimahullah

Sumber

http://salafyitb.wordpress.com

Disebarkan dalam bentuk ebook oleh:

PUSTAKA EL-POSOWY

Homepage: www.salafiyunpad.wordpress.com

E-mail: salafiyunpad@yahoo.co.id

Mobile: +6281 329 045 923

Dzulhijjah 1429 / Desember 2008

Jatinangor – Jawa Barat

Diperbolehkan menyebarkan ebook ini

dengan syarat bukan untuk tujuan komersil,

dan tanpa mengubah isi atau makna,

serta menyertakan sumbernya.

Kutitip surat ini untukmu

Assalamu’alaikum,

Segala puji Ibu panjatkan kehadirat

Allah ta’ala yang telah memudahkan

Ibu untuk beribadah kepada-Nya.

Shalawat serta salam Ibu sampaikan

kepada Nabi Muhammad shallallahu

‘alaihi wasallam, keluarga dan para

sahabatnya. Amin…

Wahai anakku,

Surat ini datang dari Ibumu yang

selalu dirundung sengsara… Setelah

berpikir panjang Ibu mencoba untuk

menulis dan menggoreskan pena,

sekalipun keraguan dan rasa malu

menyelimuti diri. Setiap kali menulis,

setiap kali itu pula gores tulisan

terhalang oleh tangis, dan setiap kali

menitikkan air mata setiap itu pula hati

terluka…

Wahai anakku!

Sepanjang masa yang telah engkau

lewati, kulihat engkau telah menjadi

laki-laki dewasa, laki-laki yang cerdas

dan bijak! Karenanya engkau pantas

www.salafiyunpad.wordpress.com abu zayd 1

membaca tulisan ini, sekalipun

nantinya engkau remas kertas ini lalu

engkau merobeknya, sebagaimana

sebelumnya engkau telah remas hati

dan telah engkau robek pula

perasaanku.

Wahai anakku… 25 tahun telah berlalu,

dan tahun-tahun itu merupakan tahun

kebahagiaan dalam kehidupanku.

Suatu ketika dokter datang

menyampaikan kabar tentang

kehamilanku dan semua ibu sangat

mengetahui arti kalimat tersebut.

Bercampur rasa gembira dan bahagia

dalam diri ini sebagaimana ia adalah

awal mula dari perubahan fisik dan

emosi…

Semenjak kabar gembira tersebut aku

membawamu 9 bulan. Tidur, berdiri,

makan dan bernafas dalam kesulitan.

Akan tetapi itu semua tidak

mengurangi cinta dan kasih sayangku

kepadamu, bahkan ia tumbuh bersama

berjalannya waktu.

Aku mengandungmu, wahai anakku!

Pada kondisi lemah di atas lemah,

bersamaan dengan itu aku begitu

gembira tatkala merasakan melihat

www.salafiyunpad.wordpress.com abu zayd 2

terjangan kakimu dan balikan

badanmu di perutku. Aku merasa puas

setiap aku menimbang diriku, karena

semakin hari semakin bertambah berat

perutku, berarti engkau sehat wal afiat

dalam rahimku.

Penderitaan yang berkepanjangan

menderaku, sampailah saat itu, ketika

fajar pada malam itu, yang aku tidak

dapat tidur dan memejamkan mataku

barang sekejap pun. Aku merasakan

sakit yang tidak tertahankan dan rasa

takut yang tidak bisa dilukiskan.

Sakit itu terus berlanjut sehingga

membuatku tidak dapat lagi menangis.

Sebanyak itu pula aku melihat

kematian menari-nari di pelupuk

mataku, hingga tibalah waktunya

engkau keluar ke dunia. Engkau pun

lahir… Tangisku bercampur dengan

tangismu, air mata kebahagiaan.

Dengan semua itu, sirna semua

keletihan dan kesedihan, hilang semua

sakit dan penderitaan, bahkan kasihku

padamu semakin bertambah dengan

bertambah kuatnya sakit. Aku raih

dirimu sebelum aku meraih minuman,

aku peluk cium dirimu sebelum

www.salafiyunpad.wordpress.com abu zayd 3

meneguk satu tetes air ke

kerongkonganku.

Wahai anakku… telah berlalu tahun

dari usiamu, aku membawamu dengan

hatiku dan memandikanmu dengan

kedua tangan kasih sayangku. Saripati

hidupku kuberikan kepadamu. Aku

tidak tidur demi tidurmu, berletih demi

kebahagiaanmu.

Harapanku pada setiap harinya, agar

aku melihat senyumanmu.

Kebahagiaanku setiap saat adalah

celotehmu dalam meminta sesuatu,

agar aku berbuat sesuatu

untukmu…itulah kebahagiaanku!

Kemudian, berlalulah waktu. Hari

berganti hari, bulan berganti bulan dan

tahun berganti tahun. Selama itu pula

aku setia menjadi pelayanmu yang

tidak pernah lalai, menjadi dayangmu

yang tidak pernah berhenti, dan

menjadi pekerjamu yang tidak pernah

mengenal lelah serta mendo’akan

selalu kebaikan dan taufiq untukmu.

Aku selalu memperhatikan dirimu hari

demi hari hingga engkau menjadi

dewasa. Badanmu yang tegap, ototmu

www.salafiyunpad.wordpress.com abu zayd 4

yang kekar, kumis dan jambang tipis

yang telah menghiasi wajahmu, telah

menambah ketampananmu. Tatkala itu

aku mulai melirik ke kiri dan ke kanan

demi mencari pasangan hidupmu.

Semakin dekat hari perkawinanmu,

semakin dekat pula hari kepergianmu.

saat itu pula hatiku mulai serasa

teriris-iris, air mataku mengalir, entah

apa rasanya hati ini. Bahagia telah

bercampur dengan duka, tangis telah

bercampur pula dengan tawa. Bahagia

karena engkau mendapatkan pasangan

dan sedih karena engkau pelipur hatiku

akan berpisah denganku.

Waktu berlalu seakan-akan aku

menyeretnya dengan berat. Kiranya

setelah perkawinan itu aku tidak lagi

mengenal dirimu, senyummu yang

selama ini menjadi pelipur duka dan

kesedihan, sekarang telah sirna

bagaikan matahari yang ditutupi oleh

kegelapan malam. Tawamu yang

selama ini kujadikan buluh perindu,

sekarang telah tenggelam seperti batu

yang dijatuhkan ke dalam kolam yang

hening, dengan dedaunan yang

berguguran. Aku benar-benar tidak

www.salafiyunpad.wordpress.com abu zayd 5

mengenalmu lagi karena engkau telah

melupakanku dan melupakan hakku.

Terasa lama hari-hari yang kulewati

hanya untuk ingin melihat rupamu.

Detik demi detik kuhitung demi

mendengarkan suaramu. Akan tetapi

penantian kurasakan sangat panjang.

Aku selalu berdiri di pintu hanya untuk

melihat dan menanti kedatanganmu.

Setiap kali berderit pintu aku

manyangka bahwa engkaulah orang

yang datang itu. Setiap kali telepon

berdering aku merasa bahwa

engkaulah yang menelepon. Setiap

suara kendaraan yang lewat aku

merasa bahwa engkaulah yang datang.

Akan tetapi, semua itu tidak ada.

Penantianku sia-sia dan harapanku

hancur berkeping, yang ada hanya

keputusasaan. Yang tersisa hanyalah

kesedihan dari semua keletihan yang

selama ini kurasakan. Sambil

menangisi diri dan nasib yang memang

telah ditakdirkan oleh-Nya.

Anakku… ibumu ini tidaklah meminta

banyak, dan tidaklah menagih

kepadamu yang bukan-bukan. Yang

Ibu pinta, jadikan ibumu sebagai

www.salafiyunpad.wordpress.com abu zayd 6

sahabat dalam kehidupanmu.

Jadikanlah ibumu yang malang ini

sebagai pembantu di rumahmu, agar

bisa juga aku menatap wajahmu, agar

Ibu teringat pula dengan hari-hari

bahagia masa kecilmu.

Dan Ibu memohon kepadamu, Nak!

Janganlah engkau memasang jerat

permusuhan denganku, jangan engkau

buang wajahmu ketika Ibu hendak

memandang wajahmu!!

Yang Ibu tagih kepadamu, jadikanlah

rumah ibumu, salah satu tempat

persinggahanmu, agar engkau dapat

sekali-kali singgah ke sana sekalipun

hanya satu detik. Jangan jadikan ia

sebagai tempat sampah yang tidak

pernah engkau kunjungi, atau

sekiranya terpaksa engkau datangi

sambil engkau tutup hidungmu dan

engkaupun berlalu pergi.

Anakku, telah bungkuk pula

punggungku. Bergemetar tanganku,

karena badanku telah dimakan oleh

usia dan digerogoti oleh penyakit…

Berdiri seharusnya dipapah, dudukpun

seharusnya dibopong, sekalipun begitu

cintaku kepadamu masih seperti dulu…

www.salafiyunpad.wordpress.com abu zayd 7

Masih seperti lautan yang tidak pernah

kering. Masih seperti angin yang tidak

pernah berhenti.

Sekiranya engakau dimuliakan satu

hari saja oleh seseorang, niscaya

engkau akan balas kebaikannya

dengan kebaikan setimpal. Sedangkan

kepada ibumu… Mana balas budimu,

nak!?

Mana balasan baikmu! Bukankah air

susu seharusnya dibalas dengan air

susu serupa?! Akan tetapi kenapa nak!

Susu yang Ibu berikan engkau balas

dengan tuba. Bukankah Allah ta’ala

telah berfirman, “Bukankah balasan

kebaikan kecuali dengan kebaikan

pula?!” (QS. Ar Rahman: 60) Sampai

begitu keraskah hatimu, dan sudah

begitu jauhkah dirimu?! Setelah

berlalunya hari dan berselangnya

waktu?!

Wahai anakku, setiap kali aku

mendengar bahwa engkau bahagia

dengan hidupmu, setiap itu pula

bertambah kebahagiaanku. Bagaimana

tidak, engkau adalah buah dari kedua

tanganku, engkaulah hasil dari

keletihanku. Engkaulah laba dari

www.salafiyunpad.wordpress.com abu zayd 8

semua usahaku! Kiranya dosa apa

yang telah kuperbuat sehingga engkau

jadikan diriku musuh bebuyutanmu?!

Pernahkah aku berbuat khilaf dalam

salah satu waktu selama bergaul

denganmu, atau pernahkah aku

berbuat lalai dalam melayanimu?

Terus, jika tidak demikian, sulitkah

bagimu menjadikan statusku sebagai

budak dan pembantu yang paling hina

dari sekian banyak pembantumu .

Semua mereka telah mendapatkan

upahnya!? Mana upah yang layak

untukku wahai anakku!

Dapatkah engkau berikan sedikit

perlindungan kepadaku di bawah

naungan kebesaranmu? Dapatkah

engkau menganugerahkan sedikit

kasih sayangmu demi mengobati derita

orang tua yang malang ini? Sedangkan

Allah ta’ala mencintai orang yang

berbuat baik.

Wahai anakku!! Aku hanya ingin

melihat wajahmu, dan aku tidak

menginginkan yang lain.

Wahai anakku! Hatiku teriris, air

mataku mengalir, sedangkan engkau

www.salafiyunpad.wordpress.com abu zayd 9

sehat wal afiat. Orang-orang sering

mengatakan bahwa engkau seorang

laki-laki supel, dermawan, dan

berbudi.

Anakku… Tidak tersentuhkah hatimu

terhadap seorang wanita tua yang

lemah, tidak terenyuhkah jiwamu

melihat orang tua yang telah renta ini,

ia binasa dimakan oleh rindu,

berselimutkan kesedihan dan

berpakaian kedukaan!? Bukan karena

apa-apa?! Akan tetapi hanya karena

engkau telah berhasil mengalirkan air

matanya… Hanya karena engkau telah

membalasnya dengan luka di hatinya…

hanya karena engkau telah pandai

menikam dirinya dengan belati

durhakamu tepat menghujam

jantungnya… hanya karena engkau

telah berhasil pula memutuskan tali

silaturrahim?!

Wahai anakku, ibumu inilah

sebenarnya pintu surga bagimu. Maka

titilah jembatan itu menujunya,

lewatilah jalannya dengan senyuman

yang manis, pemaafan dan balas budi

yang baik. Semoga aku bertemu

denganmu di sana dengan kasih

sayang Allah ta’ala, sebagaimana

www.salafiyunpad.wordpress.com abu zayd 10

dalam hadits: “Orang tua adalah pintu

surga yang di tengah. Sekiranya

engkau mau, maka sia-siakanlah pintu

itu atau jagalah!!” (HR. Ahmad)

Anakku. Aku sangat mengenalmu, tahu

sifat dan akhlakmu. Semenjak engkau

telah beranjak dewasa saat itu pula

tamak dan labamu kepada pahala dan

surga begitu tinggi. Engkau selalu

bercerita tentang keutamaan shalat

berjamaah dan shaf pertama. Engkau

selalu berniat untuk berinfak dan

bersedekah.

Akan tetapi, anakku! Mungkin ada satu

hadits yang terlupakan olehmu! Satu

keutamaan besar yang terlalaikan

olehmu yaitu bahwa Nabi yang mulia

shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:

Dari Ibnu Mas’ud radhiallahu ‘anhu

berkata: Aku bertanya kepada

Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam,

“Wahai Rasulullah, amal apa yang

paling mulia? Beliau bersabda: “Shalat

pada waktunya”, aku berkata:

“Kemudian apa, wahai Rasulullah?”

Beliau bersabda: “Berbakti kepada

kedua orang tua”, dan aku berkata:

“Kemudian, wahai Rasulullah!” Beliau

menjawab, “Jihad di jalan Allah”, lalu

www.salafiyunpad.wordpress.com abu zayd 11

beliau diam. Sekiranya aku bertanya

lagi, niscaya beliau akan

menjawabnya. (Muttafaqun ‘alaih)

Wahai anakku!! Ini aku, pahalamu,

tanpa engkau bersusah payah untuk

memerdekakan budak atau berletih

dalam berinfak. Pernahkah engkau

mendengar cerita seorang ayah yang

telah meninggalkan keluarga dan

anak-anaknya dan berangkat jauh dari

negerinya untuk mencari tambang

emas?! Setelah tiga puluh tahun dalam

perantauan, kiranya yang ia bawa

pulang hanya tangan hampa dan

kegagalan. Dia telah gagal dalam

usahanya. Setibanya di rumah, orang

tersebut tidak lagi melihat gubuk

reotnya, tetapi yang dilihatnya adalah

sebuah perusahaan tambang emas

yang besar. Berletih mencari emas di

negeri orang kiranya, di sebelah gubuk

reotnya orang mendirikan tambang

emas.

Begitulah perumpamaanmu dengan

kebaikan. Engkau berletih mencari

pahala, engkau telah beramal banyak,

tapi engkau telah lupa bahwa di

dekatmu ada pahala yang maha besar.

Di sampingmu ada orang yang dapat

www.salafiyunpad.wordpress.com abu zayd 12

menghalangi atau mempercepat

amalmu. Bukankah ridhoku adalah

keridhoan Allah ta’ala, dan murkaku

adalah kemurkaan-Nya?

Anakku, yang aku cemaskan

terhadapmu, yang aku takutkan bahwa

jangan-jangan engkaulah yang

dimaksudkan Nabi shallallahu ‘alaihi wa

sallam dalam sabdanya: “Merugilah

seseorang, merugilah seseorang,

merugilah seseorang”, dikatakan,

“Siapa dia,wahai Rasulullah?,

Rasulullah menjawab, “Orang yang

mendapatkan kedua ayah ibunya

ketika tua, dan tidak memasukkannya

ke surga”. (HR. Muslim)

Anakku… Aku tidak akan angkat

keluhan ini ke langit dan aku tidak

adukan duka ini kepada Allah, karena

sekiranya keluhan ini telah

membumbung menembus awan,

melewati pintu-pintu langit, maka akan

menimpamu kebinasaan dan

kesengsaraan yang tidak ada obatnya

dan tidak ada dokter yang dapat

menyembuhkannya. Aku tidak akan

melakukannya, Nak! Bagaimana aku

akan melakukannya sedangkan engkau

adalah jantung hatiku… Bagaimana

www.salafiyunpad.wordpress.com abu zayd 13

ibumu ini kuat menengadahkan

tangannya ke langit sedangkan engkau

adalah pelipur laraku. Bagaimana Ibu

tega melihatmu merana terkena do’a

mustajab, padahal engkau bagiku

adalah kebahagiaan hidupku.

Bangunlah Nak!

Uban sudah mulai merambat di

kepalamu. Akan berlalu masa hingga

engkau akan menjadi tua pula, dan al

jaza’ min jinsil amal… “Engkau akan

memetik sesuai dengan apa yang

engkau tanam…” Aku tidak ingin

engkau nantinya menulis surat yang

sama kepada anak-anakmu, engkau

tulis dengan air matamu sebagaimana

aku menulisnya dengan air mata itu

pula kepadamu.

Wahai anakku, bertaqwalah kepada

Allah pada ibumu, peganglah kakinya!!

Sesungguhnya surga di kakinya.

Basuhlah air matanya, balurlah

kesedihannya, kencangkan tulang

ringkihnya, dan kokohkan badannya

yang telah lapuk. Anakku… Setelah

engkau membaca surat ini,terserah

padamu! Apakah engkau sadar dan

www.salafiyunpad.wordpress.com abu zayd 14

akan kembali atau engkau ingin

merobeknya.

Wassalam,

Ibumu

::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::

Artikel Ini Disalin dari Buku Kutitipkan Surat Ini Untukmu

karya Al-Fadhil Al-Ustadz Armen Halim Naro, Lc.

Kami sarankan untuk membeli buku aslinya

(Admin –Www.Salafiyunpad.Wordpress.Com)

Doakanlah agar Allah senantiasa

memberikan kebaikan berupa hidayah di

atas Sunnah bagi kami, orang tua kami,

dan kepada seluruh umat Islam.

Semoga Allah mengampuni segala dosa

kita, amin. (admin)

Nantikan –insya Allah- ebook gratis

berikutnya dari

www.salafiyunpad.wordpress.com abu zayd 15

INDAHNYA BAHASA INDONESIA

sebelumnya maaf buat yg masih keturunan org sono..!! hihihiiiii.....




INDONESIA : Kementerian Agama

MALAYSIA : Kementerian Tak Berdosa ( Cape , deh…emang ada gitu menteri yang tak berdosa…? Orok semua, dong…)



INDONESIA : Angkatan Darat

MALAYSIA : Laskar Hentak-Hentak Bumi (Kalo laut jadi hentak-hentak aer…kelelep, dong….. Kalo udara hentak-hentak awan…Wakakaka…ditendang Gatotkaca…mental, tuh pasukan)



INDONESIA : Angkatan Udara

MALAYSIA : Laskar Angin Angin (Hi hi…yang ini pasukannya pasti pada pegel, kemana-mana bawa kipas angin ato ‘hihid’. You know what’s d meaning of ‘Hihid….?’)



INDONESIA :'Pasukaaan bubar jalan !!

MALAYSIA :'Pasukaaan cerai berai !! (Kebayang deh abis selse baris pada ditabokin istrinya semua)



INDONESIA : Merayap

MALAYSIA : Bersetubuh dengan bumi (Kenapa nggak di kasur aja, seeehhhh…? Nggak bakalan papuket jeung reungit ato dikejar-kejar petugas. Apa emang nyari yang goceng goler…?)



INDONESIA : Rumah sakit bersalin

MALAYSIA : Hospital korban lelaki (Nah, loh…laki-laki…!!! Urus korbanmu itu…jangan sampe jejeritan teu puguh)



INDONESIA : Belok kiri, belok kanan

MALAYSIA : Pusing kiri, pusing kanan (Kalo breakdance apaan, ateuh…? Liat bahasanya aja keleyengan gini. Gubraks…)



INDONESIA : Departemen Pertanian

MALAYSIA : Departemen Cucuk Tanam (Cucuk, boooo…yu, marrreeee…ekyeu mawar dung…Huekkksss…)



INDONESIA : Gratis bicara 30 menit

MALAYSIA : Percuma berbual 30 minit (Jadi mo nambah…? Kurang lama kali tuh ngebualnya. Pantesan banyak ngaku-ngaku punya orang …)



INDONESIA : Satpam/sekuriti

MALAYSIA : Penunggu Maling (Ngarep banget ya dimalingin…sampe ditungguin segala. Ck ck ck…padahal nggak ada yang bisa dicolong di situ mah)



INDONESIA : Joystick

MALAYSIA : Batang senang (Maksud loe…?? Ngeresssss…mesti disapuin pake ajian sapu jagat Brama Kumbara kayaknya)



INDONESIA : Tidur siang

MALAYSIA : Petang telentang (Pale lo peyang…? Kalo gitu, tidur malem "Gelap tengkurep", eungap-eungap lah…sapeupeuting nangkuban)



INDONESIA : Tank

MALAYSIA : Kereta kebal (Suntik kaleeeeee…kebal…Apa kebal malu…? Pantessss…pada tebel semua mukanya…Yuk, marreee…)



INDONESIA : Kedatangan

MALAYSIA : Ketibaan (Kurangin ‘a’ aja satu…ketiban, deh. Penyokkkk…)



INDONESIA : Rumah sakit jiwa

MALAYSIA : Gubuk gila (Sampe gubuk juga ikutan gila…? Ck ck ck…)



INDONESIA : Dokter ahli jiwa

MALAYSIA : Dokter gila ( Dokternya aja gila…gimana pasiennya…? Tinggalnya di gubuk gila…Ampunnn…gelo kabeh mun kieu mah)



INDONESIA : Hantu pocong

MALAYSIA : Hantu Bungkus ( Pesen satu dong, Bang…jangan pake saos)



INDONESIA : Menteri Kehutanan

MALAYSIA : Menteri Semak Belukar (Suka ngampar nieh kayaknya si menteri…Jadi inget lagu dangdut “Ilalang…ilalang…” Ngampar yok ngampar…)



INDONESIA : Kementerian Hukum dan HAM

MALAYSIA : Kementerian Tuduh Menuduh (Sampe ka gogorentelan dina lumpur oge moal kelar masalahnya, hayoh silih tuduh. Dezighhh…gebukin pake pentungan…!!!)



INDONESIA : Telepon Selular

MALAYSIA : Talipon Bimbit (Talipak maneh…? Halah… Sekalian we ateuh ulah talipon, tapi tali kolor…)



INDONESIA : Pasukan Terjung Payung

MALAYSIA : Aska Begayut (Begayut maksut loh…? Gelantungan, gitu…? Heu-euh lah…mirip…tinggal ngandangin aja)





Beginilah akibatnya kalau orang Malaysia menerjemahkan istilah-istilah komputer.

hardware = barang keras

software = barang lembut

joystick = batang bahagia

plug and play = cucuk dan main

port = lubang

server = pelayan

client = pelanggan



Inggris: "That server gives a plug and play service to the clients using either hardware or software joystick. The joystick goes into the port of the client."



Malaysia : "Pelayan itu memberi pelanggannya layanan cucuk dan main dengan mempergunakan batang bahagia jenis keras atau lembut. Batang bahagia itu dimasukkan ke dalam lubang pelanggan."



Ngeresssss…kotorrrrrr…cuci pake air aki semua tu’ otaknya…!!!

IT Assistant's Wedding Invitation

Keunikan huruf "T"

Tatkala Temperatur Terik Terbakar Terus,




Tukang Tempe Tetap Tabah, "Tempe-tempe" , Teriaknya.



Ternyata Teriakan Tukang Tempe Tadi Terdengar Tukang Tahu, Terpaksa

Teriakannya Tambah Tinggi, "Tahu...Tahu. ..Tahu... !"



"Tempenya Terbaik, Tempenya Terenak, Tempenya Terkenal!!", Timpal Tukang Tempe .



Tukang Tahu Tidak Terima,"Tempenya Tengik, Tempenya Tawar, Tempenya Terjelek.... !

" Tukang Tempe Tertegun, Terhenyak, "Teplakkk... ! "Tamparannya Tepat Terkena Tukang Tahu.



Tapi Tukang Tahu Tidak Terkalahkan, Tendangannya Tepat Terkena Tulang Tungkai Tukang Tempe .

Tukang Tempe Terjengkang Tumbang! Tapi Terus Tegak, Tatapannya Terhunus Tajam Terhadap Tukang Tahu.



Tetapi, Tukang Tahu Tidak Terpengaruh Tatapan Tajam Tukang Tempe Tersebut, "Tidak Takut!!" Tantang Tukang Tahu.



Tidak Ternyana Tangan Tukang Tempe Terkepal, Tinjunya Terarah, Terus Tonjokkannya Tepat Terkena Tukang Tahu,

Tak Terelakkan! Tujuh Tempat Terkena Tinjunya, Tonjokan Terakhir Tepat Terkena Telak.

Tukang Tahu Terjerembab.



"Tolong.. Tolong.. Tolong..!", Teriaknya Terdengar Tinggi.

Tetapi Tanpa Tunda Tempo, Tukang Tempe Teruskan Teriakannya, " Tempe .. Tempe.. Tempe ..!!

" Tukang Tahu Tambah Teriak Tararahu.. Tararahu, Tandingin Tararempe.. Tararempe..

Tape Tehhh...



Thanks

Cuci bra dan pakaian2 baru Anda sebelum dipakai

Banyak orang yang melakukannya, ini sebagai peringatan bagi yang tidak melakukannya. Kami tidak tahu parasit apa yang ada dalam pakaian ketika kita membelinya

Cuci bra baru Anda sebelum Anda memakainya!!! jadikan kebiasaan mulai sekarang untuk mencuci pakaian baru Anda sebelum memakainya, ini sangat penting!!!

Setelah Susan McKinley (antroplogis) pulang setelah ekspedisi di amerika selatan, ia menyadari ada ruam aneh di payudara sebelah kirinya, tidak ada yang tahu itu apa, dan ia pikir ruam itu akan hilang seiring waktu

Setelah ia kembali ia menemui dokter karena sudah dimulainya rasa sakit. Dokter tidak tahu penyakit apa yang dideritanya, dokter memberikannya antibiotik dan krim khusus.. Setelah waktu berselang rasa sakitnya tidak hilang dan payudaranya semakin panas dan mulai berdarah
Ia memutuskan untuk membalut pendarahan itu, bagaimanapun rasa sakitnya makin bertambah, ia mulai mencari dokter2 yang terbaik. Dr. Lynch tidak bisa mendiagnosa infeksi apa yang terjadi dan meminta Susan untuk mencari temannya yang ahli dalam bidang dermatologi
Sialnya sang dokter sedang berlibur. Susan menunggu selama 2 minggu dan akhirnya dapat bertemu dermatologist tersebut. Perubahan akan terkuak dalam pertemuan ini


Susan terkejut, setelah ia membuka perbannya, mereka menemukan larva bertumbuh dan bersarang dalam pori2 dan dalam luka payudaranya. Sesekali mahluk jahat ini masuk dalam peri-pori dan muncil di lubang sebelahnya. yang ia tidak tahu adalah lubang itu sangat dalam dari yang ia bayangkan. Larva ini memakan lemak, lapisan kulit dan kanal susu payudaranya!

 
 
 

Ingin anak cewek / cowok , nih ada tabelnya...


















Menurut dr UF Bagazi, SpOG, dokter spesialis obstetri dan ginekologi, Brawijaya Women and Children Hospital (BWCH), sebenarnya kelamin janin sudah terbentuk pada minggu ke-3 atau hari ke 21 setelah masa konsepsi. Kemudian, alat kelamin janin akan terus berkembang, dan umumnya pada minggu ke-21 kelamin sudah sempurna, ujarnya. Namun, menurut dr Bagazi, akurasi USG dalam memperlihatkan jenis kelamin bayi akan lebih optimal pada saat menginjak usia kehamilan 28 minggu atau sekitar 7 bulan. Mungkin, karena itulah ada mitos yang menyebutkan pantang bagi wanita hamil untuk membeli pernak-pernik bayi sebelum usia 7 bulan.


Menurut dr. Bagazi juga, sebenarnya tidak ada faktor-faktor yang secara langsung dapat mempengaruhi jenis kelamin janin. Meski demikian, ada sejumlah kiat yang dapat diusahakan pasangan yang menginginkan anak dengan jenis kelamin tertentu, seperti :


1. Sistem kalender

Menentukan masa subur dengan menggunakan sistem kalender ada dua cara yaitu :

1. Bagi yang siklus haidnya teratur, masa subur berlangsung 14 +/- 1 hari haid berikutnya. Artinya masa subur berlangsung pada hari ke 13 sampai hari ke 15 sebelum tanggal haid yang akan datang.

2. Bagi yang siklus haidnya tidak teratur maka pertama tama harus dicatat panjang siklus haid sekurang kurangnya selama 6 siklus. Dari jumlah hari pada siklus terpanjang, dikurangi dengan 11 akan diperoleh hari subur terakhir dalam siklus haid tersebut.

Sedangkan dari jumlah hari pada siklus terpendek dikurangi 8, diperoleh hari subur pertama dalam siklus haid tersebut. Misal : siklus terpanjang = 31, sedangkan siklus terpendek = 26, maka masa subur dapat dihitung, 31 - 11 = 20, dan 26 - 8 = 18, jadi masa subur berlangsung pada hari ke 18 sampai hari ke 20.


2. Metode lendir serviks

Dalam metode ini dinilai sifat dari lendir atau cairan yang dihasilkan oleh leher rahim atau serviks. Saat ovulasi atau masa subur, lendir serviks akan bertambah jumlahnya dengan warna yang jernih dan elastis. Saat ini wanita akan merasakan basah pada saluran kelaminya. Untuk memeriksa elastisitas cairan serviks bisa dilakukan dengan cara memasukan jari telunjuk ke vagina sampai menyentuh serviks, lalu setelah jari terisi cairan serviks itu dikeluarkan dari vagina, dengan bantuan ibu jari, cairan itu ditarik sedemikian rupa (pelan-pelan) sampai putus. Bila terputus kurang dari 10 cm maka si wanita bukan dalam masa subur, bila sampai kira kira 10 cm maka si wanita sedang dalam masa subur.


3. Intervensi/inseminasi

Memilih menggunakan cara ini, berarti Anda akan membutuhkan bantuan dokter. Istilah yang cukup populer dalam merencanakan jenis kelamin dengan intervensi adalah inseminasi. Dokter akan mengambil komponen sperma suami. Bila ingin anak laki-laki, maka komponen sperma yang diambil adalah yang kemungkinan akan menjadi anak laki laki. Kemudian, sperma yang telah dipilih itu disuntikkan ke dalam rahim istri, begitupun sebaliknya bila menginginkan bayi perempuan. Meskipun pada banyak kasus cara ini cukup berhasil, tetap saja kegagalan dapat terjadi.


4. Bayi tabung

Anda dapat menggunakan sistem Pre-implantation Genetic Diagnostic (PGD). Cara ini cenderung lebih aman, karena dapat melakukan diagnostik mengenai faktor-faktor kemungkinan adanya kelainan pada janin dan bagi ibu yang berisiko. Setelah itu, barulah dilakukan screening. Selain dapat lebih memastikan jenis kelamin janin, juga dapat memungkinkan terhindar dari berbagai kelainan. Di Indonesia, program bayi tabung dilakukan menggunakan sperma suami, dan melalui rahim istri. Sehingga, bayi yang akan dilahirkan benar-benar anak kandung dari pasangan yang bersangkutan. Program bayi tabung dapat diikuti oleh siapapun, terutama bagi pasangan yang kesulitan memiliki anak.


Seperti kita ketahui, setiap kali ejakulasi, laki-laki normal mengeluarkan sperma 2 sampai 5 semprotan. Dalam durasi tersebut, sperma yang dihasilkan sekitar 2 sampai 5 cc. Sperma yang normal tiap cc mengandung 60 – 200 juta spermatozoa. Jadi setiap seorang laki-laki mengalami ejakulasi, 120 sampai 1 milyar sperma telah dikeluarkan dari tubuhnya.

Adapun sperma itu sendiri mempunyai dua gen yaitu, Androsperma yang juga disebut gen Y dan Gynosperma yang bisa kita sebut sebagai gen X. Gen Y adalah gen yang memungkinkan kita seorang ibu mengandung anak perempuan, sedangkan gen X adalah sebaliknya. Jika suami dan istri sama-sama dominan gen X nya maka kemungkinan besar, keduanya akan mempunyai anak perempuan. Tapi jika sang ayah dominan gen Y dan sang ibu gen X maka kemungkinan besar anak yang dilahirkan adalah laki-laki.

Ciri-ciri spermatozoa:

Androsperma, membawa gen Y:

- Bergerak lebih lambat.
- Lebih mampu bertahan hidup lebih lama (berumur rata-rata kira-kira 2 sampai 3 hari)
- Lebih tahan dalam ‘suasana’ asam.
- Tidak tahan dalam ‘suasana’ basa.
- Memiliki Berat Jenis (BJ) lebih ringan.
Gynosperma, membawa gen X:

- Bergerak lebih gesit.
- Hidup lebih singkat (berumur rata-rata kira-kira hanya 1 hari saja)
- Tidak tahan dalam ‘suasana’ asam.
- Lebih tahan dalam ‘suasana’ basa.
- Memiliki Berat Jenis (BJ) lebih berat.


Tabel dibawah ini juga akan membantu untuk memprediksi jenis kelamin dari anak yang akan dilahirkan. Akurasi dari tabel dibawah telah dibuktikan oleh ribuan orang dan hal ini dipercaya sebagai 99% kebenarannya. Tabel ini diambil dari Royal Tomb dekat Peking, China. Original copy tersimpan di Institute of Science of Peking .
Penjelasan : Anda dapat memilih musim atau bulan yang Anda inginkan untuk mendapatkan bayi laki-laki atau perempuan dengan berpedoman pada tabel di atas. Usia istri dari umur 18 sampai 45 tahun pada baris atas dari tabel, sedangkan kolom kiri dari tabel menunjukkan bulan pembuahan dari anak yang diinginkan.
Dengan berpedoman pada tabel di atas Anda akan dapat memilih waktu kapan harus berhubungan menurut jenis kelamin anak yang diinginkan. Jadi Anda dapat merencanakan untuk mempunyai anak laki-laki ataupun perempuan.
Contoh singkat : Jika istri berusia 27th dan bayinya dibuat pada bulan Januari, berdasarkan tabel di atas, bayi yang akan dilahirkan adalah perempuan. Tabel di atas didasarkan pada bulan proses pembuahan bayi, bukan kelahiran dari bayi.
Keterangan : Ahli - ahli genetika China telah meneliti dan menyajikan kembali tabel ini setelah terkubur lama di Royal Tomb selama 700 tahun yang lalu.
Tentu saja pilihan-pilihan di atas ditujukan bagi pasangan yang tidak mempunyai masalah dengan sistem reproduksinya. Dan satu hal yang tidak boleh dilupakan, manusia boleh berusaha, tapi Tuhan juga yang menentukan.

Heart Attacks And Drinking Warm Water
























This is a very good article. Not only about the warm water after your meal, but about Heart Attack s . The Chinese and Japanese drink hot tea with their meals, not cold water, maybe it is time we adopt their drinking habit while eating.
























For those who like to drink cold water, this article is applicable to you. It is s nice to have a cup of cold drink after a meal. However, the cold water will solidify the oily stuff that you have just consumed. It will slow down the digestion. Once this 'sludge' reacts with the acid, it will break down and be absorbed by the intestine faster than the solid food. It will line the intestine. Very soon, this will turn into fats and lead to cancer . It is best to drink hot soup or warm water after a meal.

French fries and Burgers are the biggest enemy of heart health. A coke after that gives more power to this demon. Avoid them for your Heart's Health


Common Symptoms Of Heart Attack...

A serious note about heart attacks - You should know that not every heart attack symptom is going to be the left arm hurting . Be aware of intense pain in the jaw line .

You may nev er have the first chest pain during the course of a heart attack. Nausea and intense sweating are also common symptoms. 60% of people who have a heart attack while they are asleep do not wake up. Pain in the jaw can wake you from a sound sleep. Let's be careful and be aware. The more we know, the better chance we could survive.
A cardiologist says if everyone who reads this message sends it to 10 people, you can be sure that we'll save at least one life. Read this & Send to a friend. It could save a life... So, please be a true friend and send this article to all your friends you care about..



I JUST DID

KEPITING - HALAL atau HARAM????

KEPUTUSAN FATWA

KOMISI FATWA MAJELIS ULAMA INDONESIA tentang KEPITING
Komisi Fatwa Majelis Ulama Indonesia (MUI), dalam rapat Komisi bersarr. dengan Pengurus Harian MUI clan Lembaga Pengkajian Pangan, Obat-obatan dL Kosmetika Majelis Ulama Indonesia (LP.POM MUI), pada hari Sabtu, 4 Rabl. Akhir 1423 H./15 Juni 2002 M., Setelah MENIMBANG

1. bahwa di kalangan umat Islam Indonesia, status hukL:mengkonsumsi kepiting masih dipertanyal..: kehalalannya;

2. bahwa oleh karena itu, Komisi Fatwa MUI memandar__ perlu menetapkan fatwa tentang status hukL°.' mengkonsumsi kepiting, sebagai pedoman bagi till'.. Islam dan pihak-pihak lain yang memerlukannya.

MENGINGAT

1. Firman Allah SWT tentang keharusan mengkonsun.• yang halal dan thayyib (baik), hukum mengkonsun-.jenis makanan hewani, dan sejenisnya, antara lain :

"Hai sekalian manusia! Makanlah yang halal lagi b:i - dari apa yang terdapat di bumi, clan janganlah kar=mengikuti langkah-langkah syaitan; karer_sesungguhnya syaitan itu adalah musuh yang m.~ _ bagimu" (QS. al-Baqarah [2]: 168).

°(yaitu) orang yang mengikut Rasul, Nab] yang ummi yang (namanya) mereka dapati tertulis di dalam Taurat clan Injil yang ada di sisi mereka, yang menyuruh mereka mengerjakan yang ma'ruf clan melarang mereka dari mengerjakan yang munkar clan menglialalkan bag] mereka segala yang balk clan mengharamkan bagi mereka segala yang buruk... "(QS. al-A'raf [7]: 157).

Mereka menanyakan kepadamu: "Apakah yang dihalalkan bag] mereka? " Katakanlah: "Dihalalkan bagimu yang baik-baik dan (buruan yang ditanghap oleh binatang buas yang telah kamu ajar dengan melatihnya untak berburu, kamu mengajarnya menurut apa yang telah dinjarkan Allah kepadamu, Maka, makanlah dari apa yang ditangkapnya untukmu, dan sebutlah nama Allah atas binatang buas itu (waktu melepasnya). Dan bertakwalah kepada Allah, sesunggahnya Allah amat cepat hisab-Nya". Maka makanlah yang halal lagi balk dari rezki yang telah diberikan Allah kepadamu; clan syukurilah ni'mat Allah jika kamu hanya kepada-Nya saja menyembah. Dan makanlah makanan yang halal lag] balk dari apa yang Allah telah berikan kepadamu, clan bertakwalah kepada Allah yang kamu beriman kepada-Nya. Dihalalkan bagimu binatang buruan laut dan makan. (yang berasal) dari taut sebagai makanan yang Iu, bagimu, dan bagi orang-orang yang dalam pcrjukinr, hcpadunzti... '(OS. al-Bcrclura6i /?J: 172).

Kemudian Nabi menccritakan seorang laki-laki yai?:r melakukan peijalanan panjang, rambutnya acak-acakar3, dan badannya berlumur debu. Sambil mene-ngadahk,+.; tangan ke langit ia bcrdoa, 'Ya Tuhan : ya Tuhan,.. (13erdoa dalarn perjalanan, apalagi dengan kondisi seperr-; itu, pada umumnya dikabulkan olch Allah--pen. ~ Sedangkan, inakanan orang itu hararn, minumanny~~ haram, pakaiannya haram, clan la diberi makatl dengan yang haram. (Nabi memberikan komentar), 'Jika demikian halnva, bagaimana mtmgkin la akw; dikabulkan doanya"... (HR. Muslim dari Abu Hurairah), "Yang halal itu sudah jelas dan yang haram pun sudah jelas; dan di antara keduanya ada hal-hal yang musytabihat (syubhat, samar-samar, tidak jelas halas harainnya), kebanyakan manusia tidak mengetahu2 hukumnya. Barang siapa hati-hati dari perkara syubhat sungguh ia telah menyelamatkan agama dan harga dirinya..." (HR. Muslim).

2. Hadis Nabi : "Laut itu suci airnya clan halal bangkai (ikan)-nya" (HR. Khat-iisa11),

3. ()atidah finhivvah • Pada dasarnya hokum tentang sesuatau adalah boleh sampai ada dalil myang mengharamkannya

4. Pedoman Dasar dan Pedoman Rumah Tangga MUI Periode 2001-2005

5. Pedoman Penetapan Fatwa MUI

Memperhatikan :

6. Pendapat Imam Al Ramli dalam Nihayah Al Muhtaj ila Ma’rifah Alfadza-al-Minhaj, (t.t : Dar’al –Fikr, t.th) juz VIII, halaman 150 tentang pengertian “Binatang laut/air , dan halaman 151- 152 tantang binatang yang hidup dilaut dan didaratan

7. Pendapat Syeikh Muhammad al-Kathib a;-Syarbaini dalam Mughni Al-Muhtaj ila Ma’rifah Ma’ani Al-Minhaj, (t.t : Dar Al-Fikr, T.th), juz IV Hal 297 tentang pengertian “binatang laut/Air “, pendapat Imam Abu Zakaria bin Syaraf al-Nawawi dalam Minhaj Al-Thalibin, Juz IV, hal. 298 tentang binatang laut dan didaratan serta alas an (‘illah) hokum keharamannya yang dikemukakan oleh al-Syarbaini :

8. Pendapat Ibn al'Arabi dan ulama lain sebagaimana dikutip oleh Sayyid Sabiq dalam Fiqh al-Sunnah (Beirut : Dar al-Fikr, 1992), Juz lll, halaman 249 tentang "binatang yang hidup di daratan dan laut"

9. Pendapat Prof. Dr. H. Hasanuddin AF, MA (anggot a Komisi Fatwa) dalam makalah Kepiting : Halal atau Haram dan penjelasan yang disampaikannya pada Rapat Komisi Fatwa MUI, serta pendapat peserta rapat pada hari Rab 29 Mei 2002 M. / 16 Rabi'ul Awwal 1421 H.

10. Pendapat Dr. Sulistiono (Dosen Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan IPB) dalam makalah Eko-Biologi Kepiting Bakau (Scyllla spp) dan penjelasannya tentang kepiting yang disampaikan pada Rapat Kornisi Fatwa MUI pada hari Sabtu, 4 Rabi'ul Akhir 1423 H / 15 Juni 2002 M. antara lain sebagai berikut :

1. Ada 4 (empat)jenis kepiting bakau yang sering dikonsutnsi dan menjadi komoditas, yaitu :

1. a) Scylla serrata,

2. b) Scylla tranquebarrica,

3. Scylla olivacea, dan

4. d) Scylla pararnarnosain. Keempat jenis kepiting bakau ini olr} masyarakat umtim hanya disebut dengar "kepiting".

2. Kepiting adalah jenis binatang air, dengal alasan :

1. Bernafas dengan insang.

2. Berhabitat di air.

3. Tidak akan pernah mengeluarkan telor di darat, melainkan di air karena memerlukan oksigen dari air.

3. Kepiting termasuk keempat,jenis di atas (lili._angka 1) hanya ada yang :

1. hidupdiair tawar saja

2. hidup di air taut saja, dan

3. hidup di air laut dan di air tawar. Tidak ada yang hidup atau berhabitat di dua alam : di laut dan di darat.

~. Rapat Komisi Fatwa MUI dalam rapat tersebut, bahwa kepiting, adalah binatang air baik di air laut maupun di air tawar dan bukan binatang yang hidup atau berhabitat di dua alam : dilaut dan didarat :

Dengan bertawakkal kepada Allah SWT.

MEMUTUSKAN

MENETAPKAN : FATWA TENTANG KEPITING

4. Kepiting adalah HALAL dikonsumsi sepanjang tidak menimbulkan bahaya bagi kesehatan Manusia.

5. Keputusan ini berlaku sejak tanggal ditetapkan dengan ketentuan jika dikemudian terdapat kekeliruan, akan diperbaiki sebagaima:, mestinya.

Agar setiap muslim dan pihak-pihak yang memerlukan dapat mengetahuinya, menghimbau semua pihak untuk mcnyebarluaskan fatwa ini.

Ditetapkan di: Jakarta Pada tanggal : 4 Rabi'ul Akhir 1423 H. 15 Ju11 1 2002 M

KOMISI FATW'A

MAKLIS ULAMA INDONESIA



Ketua, Sekretaris,





K.H. MA'RUF AMIN DRS. HASANUDIN, 'VI.Ag.

http://www.mui.or.id/mui_in/fatwa.php?id=109



Yuk, makan kepiting !!! ada yang tau yang harganya terjangkau dan enak ngga???

Jodoh dan Kedewasaan Kita

Ahmad Muhammad Haddad Assyarkh ani

Jodoh adalah problema serius, terutama bagi para Muslimah. Kemana pun mereka melangkah, pertanyaan-pertanyaan "kreatif" tiada henti membayangi. Kapan aku menikah? Aku rindu seorang pendamping, namun siapa? Aku iri melihat wani ta muda menggendong bayi, kapan giliranku dipanggil ibu? Aku jadi ragu, benarkah aku punya jodoh? Atau jangan-jangan Tuhan berlaku tidak adil?

Jodoh serasa ringan diucap, tapi rumit dalam realita. Kebanyakan orang ketika berbicara soal jodoh selalu bertolak dari sebuah gambaran ideal tentang kehidupan rumah tangga. Otomatis dia lalu berpikir serius tentang kriteria calon idaman. Nah, di sinilah segala sedu-sedan pembicaraan soal jodoh itu berawal.

Pada mulanya, kriteria calon hanya menjadi 'bagian masalah', namun kemudian justru menjadi inti permasalahan itu sendiri.

Di sini orang berlomba mengajukan "standardisasi" calon: wajah rupawan, berpendid ika n tinggi, wawasan luas, orang tua kaya, profesi mapan, latar belakang keluarga harmonis, dan tentu saja kualitas keshalihan.

Ket ika ditanya, haruskah seideal itu? Jawabnya ringan, "Apa salahnya? Ikhtiar tidak apa, kan ?" Memang, ada juga jawaban lain, "Saya tidak pernah menuntut. Yangpenting bagi saya calon yang shalih saja." Sayangnya, jawaban itu diucapkan ketika gurat-gurat keriput mulai menghiasi wajah. Dulu ketika masih fresh, sekadar senyum pun mahal.

Tidak ada satu pun dalih, bahwa peluang jodoh lebih cepat didapatkan oleh mereka yang memiliki sifat superior (serbaunggul). Memperhitungkan kriteria calon memang sesuai sunnah, namun kriteria tidak pernah menjadi penentu sulit atau mudahnya orang menikah.Pengalaman riil di lapangan kerap kali menjungkirbalikkan prasangka-prasangka kita selama ini.

Jodoh, jika direnungkan, sebenarnya lebih bergantung pada kedewasaan kita. Banyak orang merintih pilu, menghiba dalam doa, memohon kemurahan Allah, sekaligus menuntut keadilan-Nya. Namun prestasi terbaik mereka hanya sebatas menuntut, tidak tampak bukti kesungguhan untuk menjemput kehidupan rumah tangga.

Mereka bayangkan kehidupan rumah tangga itu indah, bahkan lebih indah dari film-film picisan ala bintang India , Sahrukh Khan. Mereka tidak memandang bahwa kehidupan keluarga adalah arena perjuangan, penuh liku dan ujian, dibutuhkan napas kesabaran panjang, kadang kegetiran mampir susul-menyusul. Mereka hanya siap menjadi raja atau ratu, tidak pernah menyiapkan diri untuk berletih-letih memb ina keluarga.

Kehidupan keluarga tidak berbeda dengan kehidupan individu, hanya dalam soal ujian dan beban jauh lebih berat. Jika seseorang masih single, lalu dibuai penyakit malas dan manja, kehidupan keluarga macam apa yang dia impikan?

Pendidikan, lingkungan, dan media membesarkan generasi muda kita menjadi manusia-manusia yang rapuh. Mereka sangat pakar dalam memahami sebuah gambar kehidupan yang ideal, namun lemah nyali ket ika didesak untuk meraih keidealan itu dengan pengorbanan. Jika harus ideal, mereka menuntut orang lain yang menyediakannya.

Adapun mereka cukup ongkang-ongkang kaki. Kesulitan itu pada akhirnya kita ciptakan sendiri, bukan dari siapa pun.

Bagaimana mungkin Allah akan memberi nikmat jodoh, jika kita tidak pernah siap untuk itu? "Tidaklah Allah membebani seseorang melainkan sekadar sesuai kesanggupannya." (QS Al Baqarah, 286). Di balik fenomena "telat n ika h" sebenarnya ada bukti-bukti kasih sayang Allah SWT.

Keika sifat kedewasaan telah menjadi jiwa, jodoh itu akan datang tanpa harus dirintihkan. Kala itu hati seseorang telah bulat utuh, siap menerima realita kehidupan rumah tangga, mani s atau getirnya,

Dengan lapang dada. Jangan pernah lagi bertanya, mana jodohku? Namun bertanyalah, sudah dewasakah aku?

"Torehkan hadist ini dalam benak : "Sesungguhnya ketika seorang suami memperhatika n istrinya dan begitu pula dengan istrinya, maka Allah memperhatikan mereka dengan penuh rahmat, manakala suaminya rengkuh telapak tangan istrinya dengan mesra, berguguranlah dosa-dosa suami istri itu dari sela jemarinya" (Diriwayatkan Maisarah bin Ali dari Ar-Rafi' dari Abu Sa'id Alkhudzri r.a) "


Wallahu a'lam bisshawaab


wassalam

CINTA TERLARANG

CiNta TerLARANG - by The VIRGIN

Download

Kau kan slalu tersimpan di hatiku
Meski ragamu tak dapat ku miliki
Jiwaku kan slalu bersamamu
Meski kau tercipta bukan untukku
*courtesy of LirikLaguIndonesia.net
Tuhan berikan aku cinta satu kali lagi
Hanya untuk barsamanya
Ku mencintainya sungguh mencintainya

Rasa ini sungguh tak wajar
Namun ku ingin tetap bersama dia
Untuk selamanya

Mengapa cinta ini terlarang
Saat ku yakini kaulah milikku
Mengapa cinta kita tak bisa bersatu
Saat ku yakin tak ada cinta selain dirimu

Tuhan berikan aku hidup satu kali lagi
Hanya untuk bersamanya
Ku mencintainya sungguh mencintainya

Rasa ini sungguh tak wajar
Namun ku ingin tetap bersama dia
Untuk selamanya


CinTa TERLARANG - by BABY

Ku takkan
Takkan slamanya
dengan dirimu

Kau..pasti
Dilanda rindu tanpa diriku
Mengapa tak berjalan mulus
Sementara kau dan aku terlanjur satu

Ku...Benci
Apa salahnya mencintamu
Keadaan tak mengecilkan
Sementara
Kau dan aku terlanjur satu

Reff:
Apa harus ada
Cinta terlarang antara kita
Kau dan aku bahagia
Mengapa tiada yang bisa terima

Jika nanti datang
Perpisahan yang aku takutkan
Ketahuilah bahwa ku mencintaimu diatas cinta

Tak ada
yang mengalahkan kekuatan cinta




Cinta Terlarang - By MAHKOTA Band

Tak pernah ku bayangkan semua ini terjadi
Ketika cinta ini di tentang mereka
Hancurnya hati ini mengingat semua
Cinta yang selama ini aku banggakan

Aku harus bersabar
Ketika mereka tak mengerti
Dengan cinta ini

Ternyata kisah cinta tak selalu indah
Kini harus ku alami kepedihan ini

Aku harus bersabar
Ketika mereka tak mengerti
Dengan cinta ini

Maafkanlah diriku
Mungkin kita harus mengakhiri
Kisah cinta ini

Karena CINTA, aku MURTAD...!

Aku seorang wanita berusia 27 tahun. Dua tahun yang lalu aku melahirkan seorang anak ke dunia. Hanya saja mungkin keadaanku sebagai seorang ibu berbeda dengan ibu-ibu yang lain. Mereka senantiasa memandang wajah putra dan putrinya dengan tatapan kasih sayang, bangga dan penuh cinta. Sedangkan aku? Yang kudapat saat menatap bola matanya adalah kepedihan yang teramat perih dari kisi-kisi hati yang tersayat sesal.

Sebelum peristiwa pahit itu menyapa dalam hidupku, kehidupanku yang sederhana senantiasa diliputi oleh ketenangan. Aku bahagia dengan keadaanku, dengan rutinitasku. Setiap hari kujalani dengan hati yang riang sebagai seorang wanita. Kebanggaanku pada kehormatan yang senantiasa kujaga demi satu mimpi mendapatkan keluarga yang bahagia suatu saat nanti. Hingga sosok itu hadir menghancurkannya.

Peristiwa itu bermula saat aku bekerja sebagai salah satu staf tata usaha di sebuah akademi kesehatan di kota Salah satu kota. Aku berkenalan dengan dengan seorang pria yang mengaku bujang. Dia juga bekerja sebagai staf tata usaha di kampus tempatku bekerja, namun jabatannya lebih tinggi dariku.

Seperti kata orang, “mulanya biasa saja,” yah, memang semuanya biasa saja. Saling ber-say hello, bercerita, bercanda, bertegur sapa. Sesuatu yang lazim dilakukan oleh sesama pegawai staf. Apalagi dalam satu kantor. Hingga waktu terus berjalan seiring dengan hubungan kami yang begitu akrab. Semuanya mulai menjadi sesuatu yang tidak biasa lagi.

Jujur saja, dalam hal agama, pengetahuanku memang tidak terlalu dalam. Orang mungkin biasa mengatakannya “awam”. Di alam pikiranku, bergaul dengan lawan jenis itu adalah sesuatu yang biasa. Seperti yang terjadi ditengah masyarakat. Apalagi aku dilahirkan dari lingkungan keluarga yang pendidikan agamanya “biasa-biasa saja” tidak mengenal apa itu tarbiyah, ikhtilath, ghibah, dan istilah-istilah yang lain.

Sebenarnya aku tidak pernah berkeinginan untuk dekat dengannya, karena pertimbangan beda agama. Dia seorang non muslim. Namun rayuan demi rayuannya, perjuangannya mendekatiku, janji manisnya, perhatiannya yang berlebihan dan tidak henti-henti meski selalu kutolak dengan cara yang halus, sedikit demi sedikit meluluhkan hatiku.

Gayung pun bersambut, akhirnya kuterima uluran tangannya. Waktu itu aku tidak berpikir untuk serius. Hanya sekedar pengisi waktu saja. Apalagi dia sudah banyak berkorban untukku, dan aku merasa kasihan padanya. Waktu itu aku berpikir suatu saat nanti aku akan minta putus. Mudah kan?

Hubungan kami pun berjalan secara rahasia, back street. Untuk menghindari ocehan dan desas desus penghuni kampus.

Seiring dengan waktu yang mengantar kebersamaanku dengannya, entah mengapa tanpa sadar aku sudah mulai menyukainya, mencintainya. Aku tidak tahu, apa yang telah membuatku begitu tergila-gila kepadanya. Kehidupannya juga sederhana, wajahnya malah dibawah rata-rata. Apa karena rayuannya? Kelihaiannya mengumbar rayuan gombal menjadikanku merasa tersanjung dan berbunga-bunga. Seakan-akan akulah wanita yang paling menarik di dunia ini. Di sampingnya aku selalu merasa yang terbaik. Dia sungguh pandai menggombal.

Tak pernah kusangka dan kuduga sebelumnya, hubunganku dengannya sudah melewati ambang batas moral dan norma agama.

Tragedi yang tak mungkin pernah bisa kulupakan dalam lembaran sejarah hidupku. Aku hamil. Aku tidak tahu, iblis mana yang merasukiku waktu itu. Mengapa aku bisa menjadi sehina ini? Mengorbankan sesuatu kepada seseorang yang sebenarnya tidak berhak dan tidak boleh mengusiknya.

Aku tidak tahu harus berbuat apa. Aku tidak berani lagi pulang ke kampung dengan corengan hitam di wajahku. Tidak sampai di situ, entah darimana pihak birokrasi kampus mengetahui kehamilanku di luar nikah, yang berujung dengan memecatku.

Pihak kampus tidak mengetahui siapa bapak dari bayi yang kukandung. Dia mengancamku dan menyuruhku untuk tutup mulut. Aku tersudut. Entah mengapa dia sudah begitu menguasai hidupku. Seakan membuatku tak mampu bergerak.

Dan aku tidak mengerti, mengapa aku selalu menurut saja pada setiap kata dan perintahnya. Yang bisa kulakukan hanya memohon kepadanya untuk bertanggung jawab atas perbuatannya terhadapku.

Ia bersedia menikahiku dengan satu syarat, aku harus keluar dari Islam dan masuk ke agamanya. Menjadi seorang non muslim sepertinya. Ternyata orang yang selama ini mencurahkan perhatiannya -yang kukira tulus untukku- adalah seorang misionaris.

Istilah ini juga baru kukenal setelah semuanya sudah terlanjur terjadi. Selama ini istilah itu hanya lewat saja di kepalaku. Masuk telinga kiri, keluarpun juga lewat telinga yang sama. Aku tidak pernah membayangkan jika aku akan menjadi korbannya. Aku tidak pernah menduga kalau istilah dan kekhawatiran sebagian kaum muslim tentang misi itu ternyata menimpa kehidupanku.

Mirisnya karena aku sudah terlanjur menjadi korbannya. Kakiku sudah sulit dan mungkin tidak bisa lagi aku tarik kembali. Yang ada di kepalaku saat itu bukan lagi tentang aqidahku, tetapi tentang makhluk kecil yang ada di rahimku. Tentang aib, tentang calon istri bayi yang aku juga mulai mencintainya. Aku tidak ingin menggugurkannya. Ia darahku dan aku ingin merasakan desahan nafasnya. Merasakan kaki-kaki kecilnya nanti akan meronta di dalam dekapanku.

Otakku sudah buntu, bagiku sudah tak ada lagi pilihan lain. Aku tidak sanggup menghadapi aib ini sendiri, imanku begitu lemah. Aku tidak mau bayiku terlahir tanpa ayah dan akan dicemooh kelak di tengah masyarakat. Ditambah lagi siapa yang akan menanggung beban ekonomi kami nanti? Sedangkan aku sudah dipecat dan menjadi salah satu dari sekian banyak pengangguran yang ada di kota ini.

Akhirnya, kuikuti keinginannya. Kujual akidahku dengan harga yang sangat murah dan tak bernilai. Kulepas jilbab yang selama ini menutup kepalaku, beralih ke agamanya, murtad dari agama Islam yang benar dan suci.

Tapi lagi-lagi, keputusanku itu bukanlah hal yang tepat. Saat ini, meskipun ia sudah berhasil menjadikanku sebagai salah satu korban misinya, ia tengah berusaha mendekati dan mengejar seorang mahasiswi, tetap di kampus yang sama. Korban misi yang berikutnya.

Aku sama sekali tidak berdaya, aku sangat lemah dan pengecut. Aku selalu ketakutan dengan ancaman-ancaman dan perlakuannya yang keras dan kasar. Aku ketakutan pada kekasaran tangannya yang selalu menyiksa tubuhku. Rasanya perih. Aku menjadi semakin lemah. Aku tak tahu mengapa harus menjadi seperti ini? Padahal bisa saja aku lari menjauh dari hidupnya. Tapi lagi-lagi tetap saja aku tidak bisa. Ada yang mengikatku dengannya, sesuatu yang tidak aku mengerti.

Tapi hatiku sedikit lega saat kudengar bahwa mahasiswi itu memiliki sahabat seorang akhwat berjilbab besar yang selalu bersamanya. Akhwat itu pastilah lebih mengerti tentang kristenisasi dan akan memahamkan dirinya. Sehingga mau tidak mau, misionaris yang saat ini sudah menjadi suamiku sulit unutk bisa mendekatinya.

Saat kisah ini dituturkan, aku masih dalam keadaan seperti ini, terkatung dalam penderitaan dan penyesalan. Penderitaanku ini mungkin adalah balasan atas dosa besar yag telah kuperbuat.

Hanya ini yang bisa kulakukan untuk para calon ibu di manapun berada. Semoga kisahku ini yang hanya berwujud tinta di atas kertas, dapat dibaca dan dijadikan sebagai pelajaran bagi seluruh perempuan -khususnya para remaja muslimah- bahwa misionaris sedang berkeliaran di sekitar kita dengan metode-metodenya yang beragam.

Selagi masih sempat, belajarlah tentang agama Allah. Jangan tunggu sampai menyesal seperti keadaanku sekarang. Jangan menunggu sampai kau merasa bingung dengan tindakan apa yang harus kau lakukan saat kehancuran kita sebagai wanita yang gagal mempertahankan kehormatannya menyapa.

Selagi muda, belajar dan belajarlah untuk memperkuat aqidah keislaman yang mulia. Kenalilah mereka dari metode-metode apa saja yang mereka gunakan. Tingkatkan kewaspadaan dan tolong sebarkan pada saudarimu yang lain. Agar tidak lagi menjadi tangis penyesalan seperti yang aku alami terhadap mereka. Agar tidak ada lagi terjadi perusakan fitrah terhadap bayi-bayi yang tak berdosa. Jika ibu mereka adalah Islam, maka insya Allah anaknya juga akan Islam.

Habiskan waktumu untuk ilmu, dan jangan kau habiskan untuk mencari-cari trend model terbaru, berjalan di mall tanpa manfaat atau menghabiskannya di kegelapan malam dengan lelaki yang kau pandang sebagai kekasih.

Mereka bukan kekasih …, tetapi serigala yang ingin menelanmu bulat-bulat. Bacalah buku-buku atau majalah-majalah Islami. Jadilah wanita yang cerdas dan tangguh. Belajarlah dari kesalahan dan kelemahanku. Belajarlah dari penyesalan dan penderitaanku. Sungguh …, apa yang kualami sangat menyakitkan. Kau akan merasa antara hidup dan mati. Tak ada lagi senyum ceria. Air matapun mengering. Selagi kau bisa meniti dan merencanakan mada depanmu.

Aku hanya bisa bercerita, setidaknya semoga engkau bisa merenung barang sedetik. Sekali lagi …, belajarlah dari hidupku!!! Dan tolong doakanlah aku semoga saja suatu saat nanti keberanian itu akan muncul dalam diriku, sehingga aku bisa kembali ke jalan-Nya yang benar.

Mudah-mudahan Allah mendengar doamu meski hanya seorang diantaranya. Tolong doakanlah aku barang semenit saja. Karena saat ini aku benar-benar merasakan ketidakberdayaan sebagai seorang wanita dan sebagai seorang manusia.

“Anakku, maafkan Ibu karena telah merusak fithrahmu, cepatlah besar untuk bisa menentukan sendiri jalan hidupmu.” Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam bersabda,

“Semua bayi yang dilahirkan dalam keadaan fitrah. Ibu bapaknyalah yang menjadikannya yahudi, nasrani, atau majusi.” (HR.Bukhari)

Dari seorang sahabat, Cahaya Bintang
Semoga Allah selalu menjagamu.
24 Juli 2005